
Di Indonesia masyarakat menanam hanya untuk keperluan pengobatan sendiri dan dibudidayakan secara konvensional. Tanaman ini secara turun temurun telah dimanfaatkan oleh masyarakat pedesaan untuk penyembuhkan berbagai macam penyakit. Tidak dijumpai informasi akurat mengenai sentra penghasil Temulawak yang besar dari Indonesia.
Manfaat Temulawak
Bagian yang diambil sebagai obat adalah rimpangnya. Rimpang ini mengandung 48-59,64 % zat tepung, 1,6-2,2 % kurkumin dan 1,48-1,63 % minyak asiri. Ramuan rimpang Temulawak biasanya dicampur dengan kunyit dan gula kemudian diseduh dengan air panas. Penggunaan dapat diparut dan diambil airnya atau langsung direbus dengan air. Rimpang juga dapat dikeringkan dan disimpan untuk digunakan jika diperlukan.
Masyarakat memberikan ramuan kepada anak-anak yang sulit makan. Parutan rimpang segar temulawak, kunyit dan gula diseduh dengan air panas kemudian disaring dan diminumkan kepada anak. Untuk memperbaiki rasa dapat juga dicampur dengan jeruk nipis.
Manfaat lain dari Temulawak adalah dapat menghambat penuaan kulit, menghilangkan flex hitam di wajah dan dapat menjaga kelenturan tubuh.
Kandungan atsiri Temulawak merupakan obat anti kolesterol, anti inflamasi, anti animea, anti oksidan, pencegah kanker, anti mikroba, memperlancar ASI dan obat jerawat.
Untuk gangguan ginjal, rimpang temulawak dicampur dengan 1 genggam daun kumis kucing, 1 genggam daun meniran dan 4 gelas air direbus hingga tinggal 2 gelas dan diminum 3 kali sehari.