Hidup Harmoni Bersama Alam

Poros Nusantara Utama (PNU), melalui salah satu unit bisnisnya yaitu Poros Nusantara Utama Jawa Barat (Poros Jabar) bersama anggota petani mengutamakan kehidupan yang harmoni bersama dengan alam sekitar tempat hidupnya.

Mengupayakan pengolahan alam secara alami tanpa memaksakan penggunaan pestisida dan tanpa pupuk kimia, sehingga akan menghasilkan produk bermutu yang sehat untuk dikonsumsi.

Poros Jabar merupakan badan usaha milik Perkumpulan Telapak yang beroperasi di teritorial Jawa Barat.

Sampai saat ini, Poros Jabar menjalani usahanya dengan bekerjasama dengan kelompok-kelompok tani yang berlokasi di kawasan Taman Nasional Gede – Pangrango dan Taman Nasional Halimun – Salak.

Sejak tahun 2006, Poros Jabar mencoba membantu kelompok tani dalam memasarkan produknya supaya tercipta kemandirian secara ekonomi.

Kerjasama pendampingan dilakukan dengan tujuan para petani dalam melakukan pemasaran produknya dapat dilakukan tidak secara individual lagi yang dapat menyebabkan tengkulak dapat memainkan harga di tingkat petani.

Selain itu, diharapkan kendala yang dimiliki para petani, seperti produktivitas yang rendah, permodalan dan teknologi paska panen yang minim, serta akses informasi pasar yang terbatas dapat diatasi dengan bekerjasama dengan Poros Jabar, yang diharapkan nantinya para petani menjadi mandiri dan memiliki kemampuan/daya tawar yang baik.


Bersama Perkumpulan Telapak, Poros Jabar mendampingi kelompok tani melalui pembangunan kelembagaan ekonomi yang adil dan transparan dalam bentuk sebuah koperasi. Selain itu, diharapkan dengan adanya koperasi maka akan terbangun kapasitas setiap petani dalam melakukan perencanaan produksi bersama, serta memperbaiki sistem pengolahan paska panen sehingga mendapatkan standar kualitas produk yang maksimal.






15 March 2011

Poros Jabar/ Telapak tampil dalam Ultah Green Radio

Pada tanggal 13 Maret 2011 kemarin, kami mengikuti acara yang diselenggarakan oleh Green Radio dalam rangka perayaan ulang tahun nya yang ke 3. Radio pendukung pelestarian lingkungan tersebut memilih Taman Menteng, yang merupakan salah satu area keramaian di hari libur, menjadi tempat perayaan Ulang Tahunnya. Dengan mengasung tema Green For Massanger , Green Radio menyediakan booth-booth untuk komunitas Green sebagai penyemarak kegiatan. Ada juga pemutaran film dan diskusi mengenai penghijauan dan lingkungan.
Dengan membawa produk-produk komunitas dan berbagai alat informasi kami mengisi booth yang telah dipersiapkan di Taman Menteng itu. Acara dimulai pada pkl 9 pagi. Diawali dengan kegiatan fun bike dari kantor Green Radio ke Taman Menteng. Melihat adanya kegiatan fun bike, kami pun menyediakan minuman sehat nan menyegarkan, yaitu es Teh Rosella dan es Teh Hijau tentu saja tujuan kami menghadirkan minuman dari kedua jenis teh tersebut, adalah untuk mengenalkan cita rasa khas Teh Hijau dan Rosella kepada pengunjung.
Teh Hijau yang dibuat secara tradisional oleh masyarakat setempat dimana teh tersebut berasal,yaitu Kp. Tapos yang ada di Desa Sukaharja Kab. Bogor, mempunyai aroma kayu bakar dan rasa teh yang kental,diberi sedikit gula dan es membuat minuman teh ini disukai pengunjung. Sedangkan Rosella dengan rasanya yang asam,sangat menyegarkan tubuh setelah mengikuti fun bike.
Selain Teh Rosella dan Teh Hijau, produk-produk dari Komunitas lainnya tak ketinggalan kami tawarkan yaitu Teh Kumis Kucing, Selai Nanas,Kopi Nusantara,serta beras organik yang terdiri dari Beras Mentik Susu,Pandan Wangi dan Beras Merah. Beras Merah yang memiliki manfaat yang lebih bagus untuk tubuh karena serat dan vitaminnya, diminati banyak pengunjung.

Tapi sayang, cuaca di hari itu kurang mendukung.. Sekitar jam 2 siang, turun hujan yang lebat membuat kegiatan acara sempat tertunda, namun untunglah di sore harinya acara dapat diteruskan dan banyak pengunjung berdatangan. Terimakasih untuk Green Radio yang telah memberikan kesempatan untuk kami sehingga bisa mengenalkan produk komunitas kepada masyarakat di Jakarta. Harapannya semoga produk komunitas ini dapat diterima dan diminati semua kalangan masyarakat.


Ditulis oleh Rika Agustina dan Yuniken Mayangsari

No comments: