Hidup Harmoni Bersama Alam

Poros Nusantara Utama (PNU), melalui salah satu unit bisnisnya yaitu Poros Nusantara Utama Jawa Barat (Poros Jabar) bersama anggota petani mengutamakan kehidupan yang harmoni bersama dengan alam sekitar tempat hidupnya.

Mengupayakan pengolahan alam secara alami tanpa memaksakan penggunaan pestisida dan tanpa pupuk kimia, sehingga akan menghasilkan produk bermutu yang sehat untuk dikonsumsi.

Poros Jabar merupakan badan usaha milik Perkumpulan Telapak yang beroperasi di teritorial Jawa Barat.

Sampai saat ini, Poros Jabar menjalani usahanya dengan bekerjasama dengan kelompok-kelompok tani yang berlokasi di kawasan Taman Nasional Gede – Pangrango dan Taman Nasional Halimun – Salak.

Sejak tahun 2006, Poros Jabar mencoba membantu kelompok tani dalam memasarkan produknya supaya tercipta kemandirian secara ekonomi.

Kerjasama pendampingan dilakukan dengan tujuan para petani dalam melakukan pemasaran produknya dapat dilakukan tidak secara individual lagi yang dapat menyebabkan tengkulak dapat memainkan harga di tingkat petani.

Selain itu, diharapkan kendala yang dimiliki para petani, seperti produktivitas yang rendah, permodalan dan teknologi paska panen yang minim, serta akses informasi pasar yang terbatas dapat diatasi dengan bekerjasama dengan Poros Jabar, yang diharapkan nantinya para petani menjadi mandiri dan memiliki kemampuan/daya tawar yang baik.


Bersama Perkumpulan Telapak, Poros Jabar mendampingi kelompok tani melalui pembangunan kelembagaan ekonomi yang adil dan transparan dalam bentuk sebuah koperasi. Selain itu, diharapkan dengan adanya koperasi maka akan terbangun kapasitas setiap petani dalam melakukan perencanaan produksi bersama, serta memperbaiki sistem pengolahan paska panen sehingga mendapatkan standar kualitas produk yang maksimal.






21 August 2008

Kumis Kucing Organik Kampung Ciwaluh

Kampung Ciwaluh adalah sebuah kampung yang terletak di lereng sebelah barat Gunung Gede. Dikelilingi oleh kawasan Taman Nasional Gunung Gede - Pangranggo. Secara administrasi Kampung Ciwaluh berlokasi di Desa Watesjaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sekitar 35 km dari pusat kota Bogor.

Untuk menuju kampung Ciwaluh ditempuh dengan mobil kemudian disambung dengan motor. Satu-satunya jalan setapak yang menghubungkan kampung Ciwaluh dengan kampung terdekat hanya bisa dilalui dengan sepeda motor.

Bagi yang pertama kali berkunjung ke Ciwaluh pasti akan merasakan kengerian sekaligus takjub. Ngeri karena akan melalui jalan yang sempit, terjal, naik turun dan berkelok-kelok dipinggir tebing yang curam, takjub karena di kanan kiri sepanjang perjalanan akan disuguhkan pemandangan yang elok oleh hamparan sawah, gunung dan sungai yang terhampar bak permadani surga.

Ciwaluh berpenduduk sekitar 500 jiwa terdiri atas 77 KK, terbagi dalam 2 RT dan 1 RW. Penghasilan utama masyarakat adalah pertanian padi dan Kumis Kucing. Padi ditanam untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri, sementara Kumis Kucing dijual ke luar. Penghasilan dari Kumis Kucing dipergunakan untuk membeli kebutuhan rumah tangga seperti lauk pauk, sandang dan kebutuhan lainnya. Beberapa dari masyarakat juga menanam kopi. Luas kampung ini 85 Ha. Sekitar 15 Ha adalah kebun Kumis Kucing, 15 Ha sawah dan sisanya adalah ladang dan pemukiman.

Kehidupan Ciwaluh sehari-hari sangat jauh dari keramaian. Mereka hidup harmoni dengan alam. Dipinggir kampung mengalir Sungai Ciwaluh yang masih jernih. Sungai ini merupakan Hulu dari Sungai Cisadane dari Gunung Gede. Masyarakat menggunakan sungai untuk keperluan mandi dan mencuci. Selain sungai, Ciwaluh juga kaya akan mata air. Banyak mata air mengalir dari tebing-tebing pinggiran hutan yang mengelilingi kampung mereka. Keadaan ini membuat Ciwaluh tidak pernah kekurangan air sepanjang tahun. Kesuburan ini merupakan anugerah sekaligus berkah atas upaya masyarakat yang selalu menjaga dan melindungi hutan dari kerusakan. Jika kita melihat Ciwaluh, akan tampak hijau dan lebatnya hutan Taman Nasional yang mengelilingi kampung mereka. Hampir sepanjang hari kabut selalu menyelimuti perbukitan Ciwaluh.

Dalam bercocok tanam masyarakat Ciwaluh tidak mengenal pupuk kimia dan pestisida. Praktek ini mereka lakukan sejak turun temurun. Semua pupuk berasal dari kotoran hewan peliharaan dan sisa tumbuh-tumbuhan yang mereka buat kompos. Pengalaman mereka menunjukkan bahwa pupuk buatan sendiri sangat murah dan hasil panen selalu bagus. Demikian juga dengan tanaman Kumis Kucing. Masyarakat Ciwaluh tidak pernah memberi pupuk pabrik maupun pestisida pada Kumis Kucing yang mereka tanam. Kumis Kucing dari Ciwaluh sangat diminati pembeli lokal karena baunya yang harum dan warnanya yang Hijau. Walaupun belum pernah dilakukan tes laboratorium, semua yakin bahwa kualitas Kumis Kucing dari Ciwaluh sangat bagus, lebih bagus dibanding Kumis Kucing dari kampung tetangga yang kebanyakan dipupuk dengan pupuk buatan pabrik. Jika kita menginginkan Kumis Kucing Organik sebagai bahan baku obat-obatan, maka Kumis Kucing Ciwaluh adalah salah satu pilihannya.

Saat ini dalam hal pemasaran Kumis Kucing, masyarakat Ciwaluh telah bergabung dengan Koperasi Petani Tanaman Obat Jawa Barat. Dengan berkoperasi, selain harga Kumis Kucing semakin meningkat, masyarakat juga memperoleh bimbingan cara pengolahan Kumis Kucing agar memperoleh mutu yang baik. Koperasi memberikan bantuan peralatan yang memadai untuk melakukan prosesing pengolahan Kumis Kucing mereka. Mereka berharap suatu saat bisa memperoleh kehidupan lebih baik dengan Kumis Kucing.

Abah Harun di Kebun Kumis KucingHamparan Padi Kampung CiwaluhMenjemur Kumis Kucing



















Tanaman Obat Jawa Barat bersama Telapak bekerja dikampung Ciwaluh, didukung oleh HPSP (Holticultura Partnership Support Programme) dan Japan Enveronmental Education Forum (JEFF)

No comments: